Sampai sekarang ini, sudah semakin banyak jenis-jenis atau kategori investasi yang dapat Anda pilih untuk menjanjikan tabungan mendatang. Setiap investasi sudah pasti mempunyai risiko maupun potensi keuntungan yang berbeda-beda. Investasi harus dipilih sesuai kemampuan, pengetahuan, gaya berinvestasi dan budget Anda.
Apa Itu Investasi?
Teknologi yang semakin maju membuat aktivitas investasi semakin mudah, misal dengan adanya platform atau aplikasi perangkat smartphone. Tapi sebelum memulai investasi, pahami apa yang dimaksud dengan investasi tersebut. Sederhananya, investasi adalah aktivitas penanaman modal pada benda atau lembaga tertentu.
Harapan utama dari investasi yaitu mendapatkan keuntungan, keuntungan tersebut bisa didapat dari waktu ke waktu tertentu. Sementara modal investasi umumnya bisa dikembangkan supaya memperoleh keuntungan lebih banyak.
Nantinya keuntungan dari lembaga terkait akan dibagikan untuk setiap investor, inilah bentuk imbal balik dari kegiatan investasi. Jika membahas mengenai peran dalam perekonomian, maka investasi punya peran sangat strategis.
Investasi telah menanamkan banyak modal pada banyak lembaga, perusahaan atau badan usaha. Mereka yang berinvestasi dinamakan investor, terdapat dua kategori investor, ada investor institusional dan individual.
Tips Menentukan Jenis Investasi
Cukup banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kategori atau jenis investasi. Ini dia beberapa tips yang bisa Anda ikuti dalam memilih investasi.
Pahami tujuan dan mindset utama berinvestasi
Tujuan berinvestasi setiap orang bisa berbeda-beda. Misal saja karena faktor keamanan yang merupakan salah satunya, lebih tepatnya keamanan untuk masa depan. Kalau tujuannya seperti ini, risikonya cenderung sangat rendah.
Tapi, investor bisa bertujuan untuk mendapatkan penghasilan ekstra juga melalui investasi. Kalau tujuannya seperti itu, maka idealnya jenis-jenis investasi paling sesuai yaitu yang bersifat stabil. Ketahanan terdapat risiko harus ditingkatkan agar hasil investasi mampu berjalan sehat seimbang dengan inflasi.
Contohnya yaitu melakukan kombinasi antara investasi reksa dana, dengan deposito atau saham berdeviden. Tujuan lainnya adalah mengembangkan modal sampai berkali-kali, inilah yang biasa disebut dengan growth goal.
Kalau investasi untuk mengembangkan modal awal, tipe investasi yang ideal bisa seputar aset tetap. Contohnya dalam bidang emas, properti, dan bidang investasi lain sebagainya.
Meski begitu, bisa saja ada lebih dari satu tujuan berinvestasi. Umumnya, ada satu tujuan paling dominan, lalu tujuan investasi lainnya hanya tambahan saja. Tujuan berinvestasi bisa berubah-ubah juga sesuai kebutuhan.
Lihat juga : Apa Yang Dimaksud Asuransi Keuangan dan Jenis-Jenisnya?
Pahami jenis-jenis investasi, pelajari cara melakukannya
Beberapa jenis investasi ada yang ideal dipilih untuk investor pemula. Reksa dana merupakan salah satunya, inilah wadah yang menyimpan dana-dana masyarakat lalu dikelola manajer investasi. Pada akhirnya diinvestasikan ke beberapa tujuan, mulai dari obligasi, saham, dan sebagainya.
Memulai berinvestasi melalui reksa dana cukup mudah, bisa mulai dengan membuka rekening terutama pada bank yang sudah bekerja sama. Jenis investasi lainnya adalah obligasi, mempunyai investasi obligasi ini sangat disarankan untuk investor pemula. Bukan hanya untuk meraih imbalan tetap, investor dapat berpartisipasi juga mengumpulkan modal agar dikelola.
Lalu nantinya bisa berdampak untuk kemajuan negara lewat berbagai agen yang sudah ditunjuk resmi. Jenis investasi lainnya adalah rekening valas, deposito, dan lain sebagainya. Deposito itu sendiri merupakan simpanan dengan pencairan dana yang bisa dilakukan berdasarkan syarat-syarat maupun periode tertentu.
Cari tahu risiko utama dari tiap instrumen investasi pilihan Anda
Misalnya reksa dana, instrumen investasi satu ini tingkat risikonya rendah sampai menengah. Meski begitu, tetap harus ada analisa terlebih dahulu sebelum Anda membeli reksa dana. Untuk investor pemula, inilah salah satu jenis investasi ideal.
Selain reksa dana, ada obligasi, biasanya obligasi pemerintah sering dianggap bebas risiko, tapi tentu tetap ada risikonya. Mulai dari maturitas, likuiditas, suku bunga dan lain sebagainya. Kalau ditinjau melalui risiko hingga kombinasi penjaminan, obligasi termasuk investasi yang tingkat risikonya juga rendah-menengah.
Selanjutnya rekening valas, risikonya relatif rendah tetapi terkait dengan mata asing terkait. Pastikan pilih kurs yang termasuk kuat atau tidak fluktuatif berlebihan. Kurs tersebut harus disupport kinerja perbankan optimal yang menyediakan suku bunga menjanjikan dan biaya bersaing juga.
Investasi deposito mempunyai resiko rendah, inilah jenis tabungan jaminan LPS berdasarkan suku bunga resmi yang berlaku.
Sesuaikan dengan jangka waktu
Penentuan jangka waktu berinvestasi akan bergantung kepada profil risiko, target, dana dan ketersediaan waktu. Biasanya reksa dana memiliki jangka waktu 1 sampai 5 tahun, tapi bisa lebih juga. Kalau jangka waktunya 1 tahun kurang, bisa pilih pasar uang sebagai kategori reksa dana.
Sementara jika 1- 3 tahun, bisa pilih pendapatan tetap. Untuk reksa campuran, biasanya jangka waktunya 3- 5 tahun. Untuk jangka waktu lebih dari 5 tahun, coba pertimbangkan saham. Kalau obligasi, sangat bervariasi yaitu 1-30 tahun, jika maturity semakin lama, suku bunga bisa semakin tinggi.
Sama juga dengan rekening valas yang bervariasi, untuk jangka pendek dapat mengejar selisih kurs atau profit margin. Sementara jangka panjang dapat menjanjikan kepentingan Anda di masa depan.
Itulah panduan dalam menentukan jenis investasi, semoga bermanfaat.